ANJURAN BEKERJA
QS. Al-Jumuah: 10
Apabila telah ditunaikan shalat,
maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
ETIKA KERJA
- Niat ibadah
- Menjaga yg halal dan haram
- Mempergunakan hasilnya sesuai petunjuk syari`at
Pengertian Etos Kerja
Yang dimaksud etos kerja
adalah nilai yang melandasi norma-norma tentang kerja. Etos berarti watak dasar
suatu masyarakat, sedangkan perwujudan luarnya adalah struktur dan norma
sosial. Dalam masyarakat yang memiliki penghargaan tinggi terhadap kerja, orang
yang menganggur biasanya mempunyai status sosial rendah atau dianggap rendah.
Dalam masyarakat seperti ini, semangat dan produktivitas kerja warga masyarakat
biasanya tinggi, misalnya yang tampak pada masyarakat Jepang.
Etos Kerja dalam Islam
Secara umum tolok ukur atau
indikator dari perilaku yang mencerminkanetos kerja adalah yang disampaikan
oleh Gunnar Myrdal (1968) dalam bukunya Asian Drama Yang dikutip oleh Franz
Von, Magnis Suseno (1978) yaitu meliputi: efisiensi, kerajinan, keterampilan,
sikap tekun, tepat waktu, kesederhanaan, kejujuran.
Pembahasan mengenai pandangan
Islam tentang etos kerja ini barangkali dapat dimulai dengan usaha menangkap
makna sedalam-dalamnya sabda Nabi yang amat terkenal bahwa nilai setiap
bentukkerja itu tergantung kepada niat-niat yang dipunyai pelakunya : jika
tujuannya tinggi (Seperti tujuan mencapai ridho Alloh) maka ia pun mendapatkan
nilai kerja yang tinggi. Yang di maksudkan dengan ungkapan bahwa kerja adalah bentuk
eksistensimanusia. Yaitu bahwa harga manusia yakni, apa yang dimilikinya tidak
lain ialah amal perbuatan atau kerjanya. Manusia ada karena amalnya, dan karena
amalnya yang baik itu manusia mampu mencapai harkat yang setinggi-tingginya,
Yaitu bertemu dengan tuhan dengan penuh keridhoan.
Etos Kerja dan Pendidikan
n
Pada bagian awal tulisan ini, telah disampaikan
pengertian tentang etos kerja. Telah kita ketahui bahwa semangat dan
produktivitas kerja warga masyarakat dipengaruhi oleh etos kerjanya. Etos kerja
yang tinggi akan menghasilkan semangat dan produktivitas yang tinggi. Nabi
Muhammad Saw dalam beberapa haditsnya selalu menyampaikan agar umatnya
senantiasa bekerja keras dan semangat dalam menambah berbagai ilmu pengetahuan
dan ketrampilan.
Untuk mencukupi kebutuhan
hidup, tentu seseorang harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan biasanya
dipengaruhi oleh pendidikan yang dimiliki. Untuk itu setiap orang harus
berupaya untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan sesuai dengan minat dan
bakatnya. Apabila itu sudah diperoleh, langkah berikutnya adalah melaksanakan
pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya dengan sungguh-sungguh dan bersemangat.
Dengan etos kerja yang tinggi, didasari oleh pendidikan dan ketrampilan yang cukup serta
kesungguhan dalam bekerja, kemungkinan besar orang akan mampu mencukupi
kebutuhan hidupnya. Namun perlu pula diingat bahwa dalam bekerja ada
norma-norma agama yang harus diikuti, antara lain halal dan thayib; seperti
yang firman Allah Swt dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar