Minggu, 27 Mei 2012

etos kerja


ANJURAN BEKERJA
QS. Al-Jumuah: 10
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

ETIKA KERJA
  1. Niat ibadah
  2. Menjaga yg halal dan haram
  3. Mempergunakan hasilnya sesuai petunjuk syari`at
Pengertian Etos Kerja
            Yang dimaksud etos kerja adalah nilai yang melandasi norma-norma tentang kerja. Etos berarti watak dasar suatu masyarakat, sedangkan perwujudan luarnya adalah struktur dan norma sosial. Dalam masyarakat yang memiliki penghargaan tinggi terhadap kerja, orang yang menganggur biasanya mempunyai status sosial rendah atau dianggap rendah. Dalam masyarakat seperti ini, semangat dan produktivitas kerja warga masyarakat biasanya tinggi, misalnya yang tampak pada masyarakat Jepang.
Etos Kerja dalam Islam
Secara umum tolok ukur atau indikator dari perilaku yang mencerminkanetos kerja adalah yang disampaikan oleh Gunnar Myrdal (1968) dalam bukunya Asian Drama Yang dikutip oleh Franz Von, Magnis Suseno (1978) yaitu meliputi: efisiensi, kerajinan, keterampilan, sikap tekun, tepat waktu, kesederhanaan, kejujuran.
Pembahasan mengenai pandangan Islam tentang etos kerja ini barangkali dapat dimulai dengan usaha menangkap makna sedalam-dalamnya sabda Nabi yang amat terkenal bahwa nilai setiap bentukkerja itu tergantung kepada niat-niat yang dipunyai pelakunya : jika tujuannya tinggi (Seperti tujuan mencapai ridho Alloh) maka ia pun mendapatkan nilai kerja yang tinggi. Yang di maksudkan dengan ungkapan bahwa kerja adalah bentuk eksistensimanusia. Yaitu bahwa harga manusia yakni, apa yang dimilikinya tidak lain ialah amal perbuatan atau kerjanya. Manusia ada karena amalnya, dan karena amalnya yang baik itu manusia mampu mencapai harkat yang setinggi-tingginya, Yaitu bertemu dengan tuhan dengan penuh keridhoan.
Etos Kerja dan Pendidikan
n  Pada bagian awal tulisan ini, telah disampaikan pengertian tentang etos kerja. Telah kita ketahui bahwa semangat dan produktivitas kerja warga masyarakat dipengaruhi oleh etos kerjanya. Etos kerja yang tinggi akan menghasilkan semangat dan produktivitas yang tinggi. Nabi Muhammad Saw dalam beberapa haditsnya selalu menyampaikan agar umatnya senantiasa bekerja keras dan semangat dalam menambah berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
            Untuk mencukupi kebutuhan hidup, tentu seseorang harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan biasanya dipengaruhi oleh pendidikan yang dimiliki. Untuk itu setiap orang harus berupaya untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan sesuai dengan minat dan bakatnya. Apabila itu sudah diperoleh, langkah berikutnya adalah melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya dengan sungguh-sungguh dan bersemangat. Dengan etos kerja yang tinggi, didasari oleh pendidikan dan         ketrampilan  yang cukup serta kesungguhan dalam bekerja, kemungkinan besar orang akan mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun perlu pula diingat bahwa dalam bekerja ada norma-norma agama yang harus diikuti, antara lain halal dan thayib; seperti yang firman Allah Swt dalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar